Persiapan Menghadapi Tes atau Wawancara Kerja

Banyak teman-teman yang stres atau tegang menghadapi tes atau wawancara kerja. Saya akan bagi tipsnya di sini, semoga bisa membantu.

Mengenali Perusahaan
Langkah awal yang harus dilakukan adalah mengenali perusahaan yang akan dilamar terutama departemen atau bagian yang anda tuju. Mulai dari kapan didirikannya, bagaimana sistem kerjanya. Berapa jumlah karyawannya, ketahui sistem penggajiannya, bonus dan lain-lain.

Anda bisa bertanya tentang perusahaan tersebut dari lnik atau rekanan anda di perusahaan tersebut atau melalui website resminya, jika ada. Pengenalan perusahaan menjadi penting terutama mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan seputar pekerjaan yang anda lamar. Anda akan memiliki bekal untuk menjawab pertanyaan dan ide-ide pengembangan yang bisa anda lakukan jika anda diterima. Anda juga akan memiliki gambaran global atau mungkin saja cukup mendetail untuk mengantisipasi persoalan-persoalan atau konflik-konflik yang dilontarkan oleh penanya.

Persiapan Dokumen
Berkas-berkas yang seharusnya anda bawa dan dipersyaratkan oleh perusahaan jangan sampai ketinggalan. CV (curriculum vitae), surat pengalaman kerja, ijazah, foto copy KTP, jika perlu membawa pas foto. Masukkan dokumen ke dalam sebuah stofmap.

Kenali Siapa yang akan Mewawancarai
Teman saya tertawa sewaktu saya bilang begitu. Kenapa harus mengenali penguji atau pewawancara? Bagaimana caranya. Saya bilang, penting mengetahui siapa yang akan jadi lawan bicara kita. Bahkan seorang reporter profesional pun akan mempelajari karakter orang yang akan menjadi lawan bicaranya dalam acara live di televisi. Begitu juga dengan anda. Anda akan merasa siap dan menikmati setiap pembicaraan, tanpa perlu merasa canggung di hadapan penyeleksi. Rasa percaya diri anda akan tetap terjaga selama mengikuti tes seleksi kerja, hingga wawancara berakhir.

Caranya bisa bermacam-macam. Silakan berimprovisasi. Sehari atau beberapa jam sebelum wawancara atau tes anda bisa bertanya pada sekuriti atau resepsionis yang bisa memberitahu siapa yang bertugas menyeleksi hari itu. Carilah informasi tentang bagaimana kebiasaan-kebiasaan si penyeleksi melakukan seleksi dan wawancara.

Berpakaian Seperti yang Diinginkan
Dalam hal ini anda juga bisa mencari tahu dari sekuriti atau resepsionis tentang kebiasaan-kebiasaan penggunaan pakaian yang bisa diterima oleh si penyeleksi.

Bersiaplah Terhadap "X Factor"
OK... dalam hal ini mungkin anda hebat, sangat hebat. Anda pintar, dengan nilai ijazah yang tinggi... Anda mempunyai sertifikat yang banyak yang bisa membuat si penyeleksi tercengang. Atau pengalaman kerja dengan prestasi yang luar biasa yang anda miliki.

Dalam beberapa kasus, tidak banyak kasus yang seperti ini, ada beberapa penyeleksi yang memiliki karakter unik. Keunikannya, membuat hal-hal sepele menjadi hal yang luar biasa dan bisa membuat anda langsung saja terdegradasi dalam penyeleksian tenaga kerja.

Beberapa contoh hal sepele yang bisa membuat anda tidak diterima misalnya jenis rambut. Lho..? Apa hubungannya? Begini.... Si penyeleksi menyukai tipe rambut lurus... sementara anda memiliki rambut keriting. Atau sebaliknya... Otomatis anda tercoret dari daftarnya. Contoh kasus lain lagi, si penyeleksi menyuai warna kulit yang gelap, sementara anda memiliki kulit yang putih. Atau sebaliknya.... Tercoret juga anda dari daftarnya.

Intinya... setelah semua anda persiapkan dengan matang, anda sudah mengenali semua lingkungan kerja yang akan anda masuki, tetapi tetap saja anda tidak diterima.... anda tidak perlu kecewa. Anggap saja yang itu bukan kesempatan untuk anda.  Yang terpenting, jadilah diri sendiri. Tetap semangat, terus berusaha. Cari lagi lowongan yang lain. Berharap mudah-mudahan itulah kesempatan buat anda.....


3 komentar:

Silakan menuliskan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan. Komentar yang menyinggung masalah SARA akan dihapus.