Seperti kata orang, masa lalu menjadi pelajaran, maka sejarah menjadi bagian penting dan tidak terpisahkan bagi kehidupan kita. Sejarah nasional Indonesia adalah bekal bagi generasi penerus bangsa Indonesia untuk menggali pelajaran-pelajaran dari pengalaman-pengalaman para pendahulu demi meraih kemajuan bagi bangsa ini. Sayangnya, menurut banyak ahli sejarah, sejarah nasional Indonesia telah mengalami perubahan mengikuti keinginan para penguasa waktu itu. Kemungkinannya demi kepentingan politik dan kekuasaan. Beberapa sejarah dikaburkan atau dicoba dihilangkan, bahkan yang lebih parah dibuat melenceng dari kebenaran yang ada.
Satu contoh misalnya tentang pembuat atau perancang lambang negara Indonesia yang berupa burung garuda.yang juga disebut Garuda Pancasila. Seingat saya, dari saya sekolah SD hingga perguruan tinggi, belum pernah disebut-sebut perancang gambar Garuda Pancasila ini di buku-buku pelajaran sejarah. Jika anda belum tahu akan saya beri tahu. Perancangnya adalah Sultan Hamid II atau Syarif Abdul Hamid Alkadrie. Beliau ini adalah putra sulung dari Sultan Pontianak Sultan Syarif Muhammad Alkadrie. Saya tidak tahu kenapa jasa beliau tidak disebut-sebut di buku pelajaran. Apakah karena beliau beristrikan seorang perempuan Belanda ataukah karena keterlibatan Sultan Hamid II dengan pemberontak APRA bersama Kapten Raymond Westerling yang terkenal kejam, saya tidak tahu.
Kasus lain lagi saya paparkan... pernahkah sesekali anda lakukan pencarian dengan menggunakan search engine dengan kalimat "gambar pangeran diponegoro"? Ketika saya lakukan itu saya setengah terkejut dan dahi saya berkerut begitu search engine menampilkan gambar-gambar pangeran diponegoro. Ternyata wajah Pangeran Diponegoro ada beberapa versi. Saya bertanya dalam hati : yang mana sih wajah asli Pangeran Diponegoro?
Satu contoh misalnya tentang pembuat atau perancang lambang negara Indonesia yang berupa burung garuda.yang juga disebut Garuda Pancasila. Seingat saya, dari saya sekolah SD hingga perguruan tinggi, belum pernah disebut-sebut perancang gambar Garuda Pancasila ini di buku-buku pelajaran sejarah. Jika anda belum tahu akan saya beri tahu. Perancangnya adalah Sultan Hamid II atau Syarif Abdul Hamid Alkadrie. Beliau ini adalah putra sulung dari Sultan Pontianak Sultan Syarif Muhammad Alkadrie. Saya tidak tahu kenapa jasa beliau tidak disebut-sebut di buku pelajaran. Apakah karena beliau beristrikan seorang perempuan Belanda ataukah karena keterlibatan Sultan Hamid II dengan pemberontak APRA bersama Kapten Raymond Westerling yang terkenal kejam, saya tidak tahu.
Kasus lain lagi saya paparkan... pernahkah sesekali anda lakukan pencarian dengan menggunakan search engine dengan kalimat "gambar pangeran diponegoro"? Ketika saya lakukan itu saya setengah terkejut dan dahi saya berkerut begitu search engine menampilkan gambar-gambar pangeran diponegoro. Ternyata wajah Pangeran Diponegoro ada beberapa versi. Saya bertanya dalam hati : yang mana sih wajah asli Pangeran Diponegoro?
Kemudian saya coba telusuri gambar RA Kartini. Hasilnya sungguh luar biasa! Coba anda perhatikan gambar-gambar di bawah ini.
Bisakah anda jelaskan mengapa ada banyak versi wajah RA Kartini seperti yang ada pada gambar di atas?
Sejarah harusnya murni sesuai dengan fakta yang ada. Anak cucu kita harus tahu yang sebenarnya telah terjadi pada bangsa ini pada masa lampau dengan sebenar-benarnya. Membuat mereka memikirkan tentang kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan generasi pendahulu untuk tidak diulangi lagi dan juga untuk mengambil hal-hal baik yang telah terjadi untuk kemajuan mereka dan generasi penerusnya yang akan datang.
Kita adalah bangsa yang menghormati dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas jasa para pahlawan kita dan seharusnya tetap begitu sampai kapan pun. Menyampaikan kebenaran sejarah adalah tugas mulia. Demi kemajuan bangsa, demi cita-cita luhur, demi anak cucu generasi penerus kita. Semoga tulisan ini bisa menjadi inspirasi bagi kita bersama.
Sejarah harusnya murni sesuai dengan fakta yang ada. Anak cucu kita harus tahu yang sebenarnya telah terjadi pada bangsa ini pada masa lampau dengan sebenar-benarnya. Membuat mereka memikirkan tentang kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan generasi pendahulu untuk tidak diulangi lagi dan juga untuk mengambil hal-hal baik yang telah terjadi untuk kemajuan mereka dan generasi penerusnya yang akan datang.
Kita adalah bangsa yang menghormati dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas jasa para pahlawan kita dan seharusnya tetap begitu sampai kapan pun. Menyampaikan kebenaran sejarah adalah tugas mulia. Demi kemajuan bangsa, demi cita-cita luhur, demi anak cucu generasi penerus kita. Semoga tulisan ini bisa menjadi inspirasi bagi kita bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan menuliskan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan. Komentar yang menyinggung masalah SARA akan dihapus.