Dari masa-masa awal penciptaan manusia sudah ada kisah pembunuhan yang dilakukan oleh manusia terhadap manusia lain. Habil dan Qabil terlibat perseteruan. Keduanya adalah anak Adam, manusia ciptaan Tuhan yang pertama. Qabil tidak menyetujui perjodohannya dengan Lubuda dan lebih memilih Iqlima yang dijodohkan ayahnya dengan Habil. Perseteruan itu sampai pada puncaknya ketika Qabil benar-benar tidak bisa menguasai hawa nafsunya, lalu membunuh saudara kembarnya yaitu Habil hingga tewas.
Di jaman selanjutnya manusia terus terlibat pembunuhan demi pembunuhan. Sebabnya pun menjadi sangat beragam. Karena perdagangan, perselingkuhan, peperangan hingga hanya sekedar ji coba senjata yang akan dijadikan alat untuk peperangan.
Di masa modern lebih fantastis lagi. Pembunuhan-pembunuhan bahkan dilakukan tanpa disadari. Lho...? Kok bisa..? Coba saja anda perhatikan. Penggunaan obat-obatan terlarang seperti narkoba, secara pelan-pelan tapi pasti juga menjadi salah satu penyebab kematian manusia. Penggunaan bahan-bahan kimia dalam makanan juga secara perlahan-lahan membunuh siapa saja yang mengkonsumsinya, meskipun melalui penyakit yang diderita terlebih dahulu seperti kanker atau tumor.
Apa yang harus dilakukan manusia?
Secara global manusia harus mulai merubah pola kehidupan dan pola berfikir. Pola kehidupan untuk memproduksi dan atau mengkonsumsi makanan yang benar-benar bersih dari unsur-unsur yang bisa mengakibatkan penyakit. Berhenti mempergunakan bahan-bahan aditif berbahaya seperti boraks, formalin dan sebagainya. Pola berfikir untuk hanya sekedar mencari keuntungan juga harus bisa dirubah. Prinsip mengeruk keuntungan tanpa memikirkan akibat lebih jauh dari penggunaan atau penjualan bahan-bahan konsumsi manusia yang bisa membahayakan kesehatan harus benar-benar bisa diputar seratus delapan puluh derajad.
Peperangan juga harus mulai ditinggalkan apa pun alasannya. Banyak cara bisa dilakukan untuk menghindari terjadinya pertumpahan darah sesama. Para pemimpin-pemimpin di dunia harus benar-benar memahami dan mengerti mengenai hal ini. Menghentikan paham imperialis, baik teritorial maupun ekonomi.
Hanya Hembusan Angin di Padang yang Tandus?
Kedengarannya memang begitu dan sangat sulit dilakukan. Dibutuhkan satu kesamaan pendapat di antara masyarakat mulai dari bawah hingga ke atas. Antar negara dan penguasa-penguasa wilayah. Mungkin ini hanya mimpi besar saja. Tapi jika anda percaya, apa yang terjadi di dunia ini banyak yang diawali dari impian dan keinginan yang kuat. Dimulai dari yang kecil-kecil, lalu tumbuh menjadi besar karena kesadaran bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan menuliskan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan. Komentar yang menyinggung masalah SARA akan dihapus.