Biaya Internet Masih Terlalu Mahal bagi Rakyat Indonesia

Sebagai pengguna internet di Indonesia anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan permasalahan seputar provider-provider di Indonesia. Beberapa di antaranya ada Telkom, Indosat, XL, Smartfren. Juga ada Axis dan Three (3).

Sebagai pemain di dunia transportasi data, mereka sangat tidak tanggap terhadap konsumen. Hampir setiap hari ada keluhan dari pelanggan tentang masalah jaringan tang lambat atau lemot bahkan terputus. Ada beberapa provider yang menentukan harga reguler Rp 1 untuk 1 Kb akses. Terdengar kecil sekali angka 1 rupiah tersebut memang. Tapi seberapa besar penggunaan internet anda sebulan. Dari hasil  observasi yang saya lakukan untuk beberapa teman dekat penggunaan internet dalam satu bulan berkisar antara 300 MB hingga 6 GB. Bisa anda bayangkan seberapa besar anda membayar jika anda menggunakan paket reguler kan..?

Paket Hemat Sebagai Solusi atau Jebakan Belaka?

Oke... Akhirnya pelanggan meninggalkan paket reguler dan beralih ke paket lainnya. Ada paket kuota yang berdasarkan cacah data yang diakses. Ada juga paket unlimited dengan penggunaan bebas. Sepertinya ini target provider di Indonesia untuk berjualan di pasar jasa ini. Tapi jika kita cermati, jualannya ini seperti jebakan tikus saja. Begitu kita caplok ada penjepit yang akan mencengkram kita.

Sebagai contoh, anda membeli paket kuota. Ketika kuota anda habis, tidak secara otomatis menghentikan anda dari akses internet. Secara terus anda akan terhubung dengan internet dan secara otomatis masuk ke dalam paket reguler. Alhasil.... pulsa anda tiba-tiba habis terkuras. (UNVISIBLE TRAP...!)

Paket unlimited mungkin solusi anda? Mungkin juga... Tapi ternyata kecepatan rerata untuk paket unlimited sangat rendah. Anda mungkin butuh waktu sangat lama untuk membuka beberapa website.

Ada beberapa provider yang berdalih (untuk penyelamatan pasar dan muka) bahwa kecepatan akses internet bergantung dari posisi geografis. Teman-teman tentu sudah tahu.... nggak usah yang di daerah... yang di kota besar saja sering mengalami akses yang sangat lambat.

Pemerintah Turut Berperan dalam Mahalnya tarif Internet

Beberapa regulasi pemerintah disinyalir  berperan aktif dalammembuat tarif internet untuk rakyat Indonesia menjadi mahal. Jika memang ini yang dikeluhkan provider-provider dan operator di Indonesia, penting rasanya jika regulasi-regulasi yang ada ditinjau ulang. Saya juga ingin melihat apakah benar setelah regulasi pemerintah diatur ulang, provider dan operator akan membuat harga hak akses internet ini menjadi murah.
Bukan lebih murah, karena lebih murah terkesan penurunan sedikit dari harga yang sekarang, tapi yang benar-benar murah bagi rakyat Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan menuliskan komentar dengan bahasa yang baik dan sopan. Komentar yang menyinggung masalah SARA akan dihapus.